Thursday, December 27, 2012

All of Sudden!



Kemarin, tiba-tiba dia menatapku dan membicarakan semua hal yang selama ini "mungkin" terbenam dalam otak dan hatinya. Tiba-tiba sekali dia membahas masa lalu dan untuk pertama kalinya dia biasa saja bahkan tak terlihat ada kekesalan seperti biasanya kalau membahas hal itu. Matanya menatap penuh makna, tapi bukan bahagia bahkan amarah. Aku merasa ada yang aneh yang mungkin mengganggu pikirannya hingga ia harus mengatakan semuanya tiba-tiba. Ada sedikit ketakutanku ketika dia mengeluarkan satu demi satu kata yang menjadi rangkaian cerita. Dia bercerita seolah kehidupan masa laluku adalah sebuah peristiwa yang lantas ia tuangkan kedalam sebuah cerita. "Entah aku yang terbawa dalam cerita yang ku buat, atau memang cerita ini memang ku alami sehingga akhirnya aku yang membuatnya?", kata-kata ini tiba-tiba keluar dari mulutnya yang masih bersemangat untuk berkata-kata. Akupun tidak mengerti apa yang sedang dia ucapkan dan apa yang harus aku ucapkan. Aku hanya membiarkannya mengatakan semua yang ingin dia sampaikan.

Didalam ketiba-tibaan itu, aku merasa dia menyembunyikan sesuatu yang membuatnya harus mengatakan itu. Dan yang tidak aku menegerti mengapa dia harus selalu menyesal?. Menyesali bahwa seharusnya dia bersamaku dan tidak membiarkan orang lain merebutku darinya. Aku sama sekali tidak mengerti kenapa harus ada penyesalan? Bukankah bagus untuk kami jika sekarang kami bersatu?. Dia memang oramg yang perfeksionis yang aku kenal, dan mungkin saja dia juga menginginkan kesempurnaan dalam hubungan kami. Tapi buatku, hubungan kami sangat sempurna. Dimulai dari orangtua kami yang saling menyayangi, keluarga yang selalu mendoakan niat baik kami, dan dari diri kami sendiripun demikian. Kami bahagia, dan kebahagiaan kami ini sempurna. Kadang aku masih tak mengerti kenapa dia harus seperti itu? Bukankah itu hanya menyiksa pikiran dan hatinya saja?. Masa lalu yang aku punya, sudah aku buang ke tempat yang tidak bisa aku dan orang lain jangkau lagi. Aku hanya ingin dia tahu, bahwa sesungguhnya dia pun bagian dari masa lalu ku. Masa dimana kami pernah saling suka namun tak saling berbicara. Masa dimana ada perasaan cinta diantara kami namun tak dapat saling memiliki. Masa dimana aku tidak akan pernah melupakannya. Seandainya aku bisa kembali ke masa itu, apakah aku akan bersama dia?. Kita tak pernah tahu tentang apa yang akan terjadi pada kita. Karena kita tidak bisa mengatur semua seperti yang kita inginkan. Semua ini memang sudah jalan Tuhan untuk aku dan dia, kita tidak mungkin menyalahkan Tuhan untuk hal ini, bukan?. Kita hanya bisa memahami bukan menjelaskan. Karena hidup ini kadang tidak bisa dijelaskan. Bagiku, Tuhan sangat adil dengan mempertemukan kami sekarang. Di saat ketidakjelasan datang, Tuhan kembali membawa sosok dia yang sama dalam masa yang berbeda. Tuhan sengaja seperti ini agar kami bahagia dan aku percaya itu. Semoga Tuhan tidak pernah mengganti dia. Karena hanya ada satu dia di dunia ini, Ichsan Sofan Nurzani.

-Monty-