Thursday, December 27, 2012
Untuk Ponty
Tuhan mengirimkanmu seperti pelangi. Ia hadir lewat hujan. Begitupun kamu, keindahanmu tak dapat langsung kunikmati namun melalui hujan itu. Hujan yang menjadikan bumi basah bahkan terlalu basah. Hujan yang bisa semua orang nikmati. Seandainya aku bisa memiliki langit sendiri, aku tidak harus berbagi keindahanmu dengan penghuni bumi di bawah langit ini. Setidaknya mereka memiliki pelangi sendiri untuk mereka nikmati.
Buatku, pelangi itu takkan indah jika hanya aku yang menikmatinya. Warna-warni pelangi yang membuatnya indah. Maka aku akan membiarkan orang lain menikmati indahnya warna-warni itu. Biarkan saja mereka menilai pelangi yang ada di langit yang sama. Karena kelak, mereka tidak akan memiliki waktu lagi untuk menikmati pelangi itu. Waktu yang hanya aku punya. Waktu dimana aku berhenti membiarkan keindahan itu sama. Waktu dimana aku memilikimu seutuhnya.
Untukmu, pelangi hatiku
Teuku Angkasa, 27 Desember 2012
-Monty-