Thursday, April 25, 2013
Friday, February 15, 2013
Happy Monthiversarry, Ponty
Hari baru dalam hidup kita semakin dekat saja ya..
Jika kamu bertanya apakah aku sudah siap menyambutnya,
Maka aku akan menjawab, aku siap sejak saat kamu meminta kesediaanku menjadi pacarmu Agustus tahun lalu..
Jika kamu bertanya seberapa tegang perasaanku saat ini,
Maka aku akan menjawab, aku lebih tegang ketika kamu menyematkan cincin bertuliskan namamu dijari manisku dihadapan keluarga besar kita.
Dan jika kamu masih bertanya seberapa besar cintaku padamu,
Maka aku akan menjawab, lebih dari sangat.
Ya, aku mencintaimu lebih dari sangat.
Aku menyayangimu lebih dari banyak.
Hingga kamupun tidak akan sanggup untuk menghitungnya.
Dan hari ini, sayang itu bertambah lagi.
Teuku Angkasa 32A,
Dari hati yang penuh cinta
-Monty-
Friday, February 8, 2013
Pe-eM-eS!
Pre Menstrual Syndrome atau yang biasa kita dengar PMS itu biasa terjadi ketika seorang wanita akan menghadapi masa menstruasi setiap bulannya. Dan pada saat itu mendadak dunia menjadi 'panas' kayak di gurun *lebay*. Tapi beneran. PMS buatku adalah sebuah wabah yang sangat membahayakan bagi hubungan antara aku dan orang - orang disekitarku terutama pacar. Karena apa?. Karena setiap PMS bawaanya emosi dan pengen marah - marah terus *persis kayak Mischa di Cinta Fitri*. Dan hal itu pastinya bikin aku ga nyaman dan ga enak hati.Serius.
***
Biasanya si PMS ini membawa temannya serta yang sangat setia menemani kehadirannya (selain emosi jiwa) yaitu Miss Jerawat. Entah jerawat itu laki-laki atau perempuan tapi aku menyebutnya demikian. Efek PMS yang satu ini juga tak kalah hebohnya dengan PMS-nya sendiri. Bahkan, kadang meskipun PMS-nya sudah berlalu, bekas - bekas jerawat masih saja betah menghuni keindahan wajahku. Agak sombong dikit. Tapi memang sudah harusnya seperti itu, ya sudah lah terima takdir saja. PMS ini biasanya datang ga kurang dan ga lebih selama 7 hari (kalo aku sih gitu). Tapi jangan salah, 7 hari itu bisa kaya 7 bulan buat aku. Bayangin aja selama 7 hari itu aku harus buang - buang energi untuk marah - marah, untuk bete - bete, untuk kesel - kesel yang semuanya itu ga jelas karena apa. Pusing kan?. Ya begitulah keadaannya.
***
Kenapa aku harus share masalah PMS ini disini?. Karena ada kejanggalan yang terjadi selama 3 bulan terakhir ini. PMS yang biasanya menimpaku, kini menimpa Ponty. Percaya ga percaya harus percaya karena ini nyata. Setiap H-7 menghadapi datang bulan, dia ikutan PMS dan jerawatan. Aneh kan?. Tapi sekali lagi, ini fakta. Entah apalah ini namanya, tapi aku menyebutnya kontak batin atau mungkin karma. Hehe. Atau kalau ada nama lain, boleh di suggest ya. Dan yang bikin aku heran, kenapa dia bisa se-PMS-itu. Masa liat orang masuk ruangan kerja dia aja marah? padahal kan ruangan itu milik bersama. Dan masa dia digodain aja bete? padahal kan biasanya dia yang suka abis-abisan godain aku sampe aku kesal. Ya, mungkin ini karma seperti dugaanku diatas. Kenapa aku bilang ini karma, karena selama ini setiap aku PMS dia selalu menjadi target PMSku. Mulai dari dicuekin, dijutekin, dimarahin, dimanyunin, dibetein dan di-lainnya. Tapi dia selalu sabar dan mengerti kenapa aku seperti itu. Dia selalu mengantisipasi semuanya dengan baik sampai akhirnya dia mengalami sendiri apa itu PMS. Aku senang dia bisa mengerti langsung apa arti sebenarnya dan bagaimana rasanya menjadi bulan-bulanan si PMS. Tapi aku juga kasian melihat dia ditekan oleh emosi yang meletup-letup setiap waktu. Terganggu oleh amarah setiap saat. Tersiksa oleh perasaan hati yang tak menentu. Tapi itu jelas bukan pilihan dia untuk tetap merasakan ini semua. Mana ada orang yang memilih untuk merasakan penderitaan selama PMS?. Tapi aku juga tidak bisa memilih untuk mengembalikan lagi situasi ini pada keadaan semula yang serba normal. Disini, aku malah bisa melihat arti menyayangi yang sesungguhnya, arti pengertian yang sebenarnya. Dan karena ini semua bisa membuat rasa sayang diantara kami semakin kuat. Apalah arti sebuah jerawat jika karenanya bisa membuat ikatan semakin erat.
***
Pesanku buat Ponty, yang sabar ya sayang. Semua ini hanya sedikit bagian dari kesakitan yang dirasakan perempuan. Kami hampir tiap bulan merasakan itu semua, dan kami baik-baik saja. Jika memang kamu harus merasakannya juga, anggap saja itu semua sebagai tanda sayang kamu sama aku yang diberikan Tuhan. Karena semua yang Tuhan kasih bukan semata-mata hanya untuk kamu rasakan, tetapi untuk kamu maknai dan pelajari. Apapun yang kamu rasakan saat PMS itu datang, percayalah itu hanya sebuah godaan kecil dari sekian banyak godaan besar yang mungkin menghadang. Dan berjanjilah, untuk tetap mengerti aku disaat PMS itu menimpaku. Aku mencintaimu, dengan atau tanpa PMS.
Teuku Angkasa, 8 Februari 2013
-Monty-
Monday, February 4, 2013
Tentang Jakarta, Cinta, dan Waktu
Jakarta, buat aku cuma sebuah kata tanpa makna mendalam di
dalam hati. Cuma sebuah kota tanpa kenangan indah di hati. Ibu kota negara, cuma
itu saja yang terlintas di pikiran ini kapanpun aku mendengar kata itu.
Tapi lain dengan Monty, dia pernah menghabiskan waktunya di
sana, dia sempat menghimpun beberapa memori untuk menambah warna-warni hidup
dia. Dia sedang sibuk dengan hidupnya pada saat itu, ketika aku menjalani hari
dalam kegalauan hebat di sini.
Dan Jakarta, hampir merebut kembali dia dari aku, ketika dia sempat memutuskan
untuk kembali membuat sejarah hidup di sana, saat aku berpikir keras untuk
membuatnya tetap di sini.
Entahlah, aku tidak mau dia pergi, aku tidak mau dia jauh
dari sini, padahal aku bukan siapa-siapa buat dia, pada waktu itu.
Dan ketika Monty memutuskan buat menunda kepergiannya, ada
sedikit perasaan senang, ada sedikit harap di sana, walaupun aku sadar kalau
aku bukan alasan dia untuk tetap tinggal.
***
Banyak cerita yang kadang dia bagi dengan aku tentang
Jakarta, khususnya tentang tempat dia
bekerja waktu itu. Dia selalu excited
untuk itu, aku bisa merasakannya dari ekspresi dan energi Monty saat bercerita.
Aku sebenarnya senang mendengar ceritanya, aku senang melihat binar kesenangan
di matanya. Walaupun kadang aku merasa sangat minder ketika dia berbagi
pengalaman kerja dia, kemampuan dia dalam bekerja, yang mungkin jelas jauh
dibandingkan dengan pengalaman dan kemampuan yang aku punya :D
Tak ada masalah dengan itu, hanya kadang pikiran dangkalku
menyeruak. Aku sedikit tidak nyaman dengan itu, karena aku tahu bahwa waktu
yang Monty punya pada saat itu adalah waktu yang tidak Monty bagi dengan aku.
Aku sebenarnya sadar jika pekerjaan Monty pada waktu itu,
dan kehidupan Monty di luar pekerjaannya adalah dua variabel yang berbeda. Tapi
kadang aku melihat benang merah di antara kedua hal itu, dan itu yang kadang
membuat aku merasa sedikit tidak nyaman.
***
Tapi sekarang aku sudah mulai bisa me-manage perasaan ku terhadap adegan-adegan yang muncul di antara
kami. Hari ini, tepat enam bulan kami bersama. Banyak hal yang sudah kami
lalui, banyak pelajaran yang aku dapat dari Monty; Pelajaran tentang cinta,
pelajaran tentang hidup, pelajaran tentang cara menghadapi masalah diantara kami,
dan pelajaran tentang mengatasi letupan-letupan emosi Monty saat mood dan
amarah dia sedang labil.
Cerita kami berdua dimulai pada tanggal 4 Agustus 2012, di
situ lah titik di mana aku membuka lembaran baru kehidupanku, momen ketika kami
memutuskan belajar untuk saling menyayangi, mencintai, dan menulis cerita baru tentang semua keindahan hidup.
6 bulan sudah, kami merasa punya pijakan yang cukup kuat untuk melangkah lebih jauh lagi, untuk membuat kenangan baru, di mana cerita lama kami hanya akan menjadi dongeng sebelum tidur yang begitu saja terlupakan ketika pagi membangunkan tidur indah kami.
***
Dan untuk Jakarta, dulu aku mungkin bukan alasan untuk Monty tetap tinggal di sini. Tapi sekarang, aku adalah alasan dia untuk tidak pernah pergi lagi, tidak untukmu, dan tidak untuk kenangan yang pernah terjadi. Karena aku berjanji, akan membuat hidup dia indah, lebih indah dari apa yang pernah kamu lakukan untuknya.
***
Pattimura 72, 4
Februari 2013...
Dari perasaan bangga
atas waktu yang telah kita bagi.
Happy 6th
Monthiversary, Monty...
Ponty loves you so
much...
Wednesday, January 16, 2013
Terimakasih untuk Cinta.
Terimakasih cintaku,
Untuk waktumu yang tak pernah berbatas untukku
Untuk maafmu terhadap semua kesalahanku
Untuk senyummu dalam setiap marahku
Untuk kesetiaanmu meski sering ku buat kau kecewa
Untuk kelembutanmu saat aku keras kepala
Untuk kebijaksanaanmu mengingatkan dan membawaku menjadi dewasa
Untuk kata-kata cinta saat aku mulai manja
Untuk perhatian kecilmu disaat aku lupa
Untuk selalu memastikan keselamatanku setiap bersamamu
Untuk tak pernah memarahiku saat aku mulai diluar batas
Untuk selalu membimbingku untuk menjadi wanita yang bijaksana
Terimakasih kekasihku,
Untuk semua yang ada padamu
Tetaplah begitu sampai aku bisa melakukan hal yang sama untukmu
Sampai aku benar-benar menjadi ideal bagimu
Semoga kamu tidak akan pernah mengalihkan perhatianmu dariku
Karena aku begitu membutuhkanmu
Karena kamu milikku
Dan hanya untukku
Kini hingga penghujung waktu
-Monty-
Thursday, January 10, 2013
Setitik Syukur Dari Jiwa yang Kecil
Dengan menyebut nama-Mu ya Allah, Dzat Yang Maha Tinggi,
Yang Maha Mulia, Yang Maha Suci, Bismillahirrahmaanirrahiim...
Yaa Allah, Yaa Lathiif, dengan ini Hamba memanjatkan suara
hati, dengan lirih dan lembut, bukan untuk meminta, bukan untuk menuntut, hanya
untuk berterima kasih, dengan sederhana, dengan segala kekurangan diri, dengan
kerendahan hati...
Yaa Allah, Yaa Mujiib, terima kasih untuk semua bulir doa
yang Engkau kabulkan, dengan sempurna, dengan indah, dengan lebih
menggembirakan dari apa yang hamba minta...
Yaa Allah, Yaa Rahiim, terima kasih untuk sebongkah sayang
yang telah Engkau titipkan melalui dia, pendampingku. Sebaik-baiknya kelembutan
dan kasih sayang telah Kau tiupkan melalui setiap lengkung senyumnya, dan halus
tuturnya.
Aku terima adanya dia, aku terima dengan segala kelebihan
dan kekurangan yang Engkau sematkan
padanya. Kelebihan yang memberikan rasa bangga dalam dada, juga kelebihan yang
memaklumkan diri ini, bahwa tiada makhluk yang sempurna
Yaa Allah, Yaa Rabb, hamba tahu perjalanan ini tak akan
pernah mudah, rintangan yang memaksa kami menyeret langkah, gangguan-gangguan
yang membuat kami resah, dan masalah-masalah yang membuat gundah. Namun hamba
juga tahu, jika Engkau tak pernah pergi, selalu di sini mengiringi langkah
kami, yang tak pernah ingin gontai.
Yaa Allah, Yaa Matiin, kokohkanlah cinta kami, sekokoh rasa
yang telah Engkau titipkan pada kami. Sesungguhnya kami hanya makhluk-makhluk
kecil dengan cahaya redup, tanpa kilauan cinta yang Engkau pancarkan di raga
ini.
Yaa Allah, Yaa Mughni, kayakanlah hati kami, sebagaimana Engkau
telah membuat kami kaya dengan harta dan jiwa yang lapang. Jadikan kami
pribadi-pribadi pemaaf, pribadi yang saling membutuhkan, untuk senantiasa
bersatu, tidak bercerai-berai, dalam mencari jalan untuk pulang kepada-Mu
kelak.
Terima kasih untuk berkah ini, hidup yang membahagiakan,
hati yang tenang, serta harapan hidup yang nyata.
Terima kasih untuk mengirimkan hamba seorang malaikat
pendamping yang selalu menyejukkan hati dan menenangkan jiwa yang kadang goyah.
Lestarikan cinta ini, berkahi, berikan kami ketenangan,
kebahagiaan, dan keselamatan, selagi kami hidup di bumi-Mu, hingga nanti kami
melangkah pulang ke kampung akhirat-Mu.
Aamiin, Yaa Mutakabbir, Ya Rabbal ‘alamiin...
Tuesday, January 8, 2013
Aku Mencintaimu, Ponty!
Setiap detik yang berlalu semenjak kita bertemu waktu itu sangat bisa kurasa pergantiannya menjadi detik yang baru. Dan setiap hari yang kita lalui selalu mencetuskan cerita yang berbeda judul. Jika kubuatkan sebuah buku, rasanya kertasnya tak akan cukup untuk menampung setiap goresan tintaku. Kalau saja aku boleh melukis awan, aku akan melukisnya menyerupai wajahmu. Agar setiap kali ku tengadahkan wajahku ke langit, aku bisa melihat wajahmu kapanpun dan dimanapun aku berdiri. Sayangnya aku tak bisa.
Setiap hari kita bertemu, dan setiap kali bertemu kita tetap saling dilanda rindu. Seperti saat ini, saat aku menulis tulisan ini aku tahu kamu masih ingin bertemu dan berbagi ceritamu hari ini denganku. Aku juga begitu. Tapi aku tak ingin memanjakanmu setiap rindu itu datang membelenggu. Aku tak mau tugasmu yang lain terbengkalai karena rindu kita. Masih ada esok, sayang. Esok kita bertemu kembali untuk mengukir rindu yang baru. Jujur, aku tak tega ketika membiarkanmu pulang dengan sebagian rindu yang tersisa. Aku juga ingin kita selalu bersama setiap waktu. Tapi kamu, tugasmu, kehidupanmu yang lain selain aku masih menunggu untuk kau tangani. Biarlah hari ini kita sama-sama menyimpan rindu itu. Rindu yang tak pernah ada habisnya. Rinduku akan kamu. Kamu yang selalu kusebut dalam setiap hela doa-doaku. Aku mencintaimu.
Teuku Angkasa, 8 Januari 2013
-Monty-
Teuku Angkasa, 8 Januari 2013
-Monty-
Thursday, January 3, 2013
Untuk Monty
Terkadang kamu sesaat sibuk dengan pekerjaanmu, hingga
membiarkan aku menunggu. Seperti hari ini, ketika aku mengirim sepotong
percakapan di Yahoo Messenger, aku harus menunggu beberapa saat untuk
mendapatkan kembali jawaban dari kamu.
Juga ketika kamu tiba-tiba meninggalkan percakapan kita—yang
masih di Yahoo Messenger—untuk pamit meeting. Berbincang masalah pekerjaan
dengan rekanmu.
Atau kamu yang harus pergi meninggalkan kantor untuk bertemu
klien, yang aku tak tahu siapa, seperti apa orangnya, baikkah dia, dan tak akan
kah dia bersikap buruk kepadamu?
Aku tak apa-apa, itu pekerjaanmu, aku mengerti. Walau
terkadang setitik cemburu di hatiku mencoba meletup. Kadang aku tidak suka kamu
membagi perhatianmu dengan apapun selain aku.
Tapi sayang, semoga hanya aku, hanya aku dan jangan dia.
Semoga dia selalu bisa mendapatkan waktumu tanpa menunggu.
Semoga dia yang akan selalu bisa bercakap denganmu tanpa harus membagi
tempatnya dengan orang lain. Semoga dia selalu mendapatkan waktumu di tempat ternyaman
untuk dia, dimana kamu harus meninggalkan semua kegiatan demi dia.
Aku ingin dia mendapatkan bahasa pertamanya darimu. Pelukan
pagimu, kecup mesramu, alunan nina bobo darimu. Aku ingin melihat di jiwanya terdapat jiwamu, karena kamu
mencurahkan semua perhatian, didikan dan kasih sayangmu pada dia. Aku ingin kamu yang pertama melihat cerianya, juga keluh
kesahnya, bahkan tangis sakitnya.
Aku ingin ketika dia memperlihatkan gigi pertamanya ada kamu
di situ, ketika dia memamerkan langkah pertamanya kamu ada di situ. Ketika dia
fasih melafalkan bunyi huruf R kamu ada di situ. Dan aku ingin ketika dia mendapatkan nilai 100
pertamanya, kamu ada di situ untuk memberikan pelukan hangat untuknya.
Dia, calon buah hati kita kelak. Insya Allah, aku akan
mempercayakan dia padamu, di tanganmu, dengan caramu. Insya Allah...
Ciater, 3 Januari 2013
Ciater, 3 Januari 2013
Dari harap yang semakin menguat
-Ponty-
Subscribe to:
Posts (Atom)